SEJARAH GOA RAKSASA DI DESA GIRI EMAS, BULELENG, BALI
10 September 2019 11:13:13 WITA
giriemas-buleleng.desa.id - Sejarah Goa Raksasa yang berada di Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng ini dipaparkan langsung oleh Praktisi Sejarah dan Budaya Ir. I Ketut Dharmaya, S.H di Gedung Serba guna Desa Giri Emas, Sabtu 7 September 2019. Dalam pemaparan tersebut dijelaskan asal mula Goa Raksasa yang tepatnya berada di Banjar Dinas Dangin Yeh Desa Giri Emas.
Terlatak di wilayah Desa Pekraman Sangsit Dangin Yeh, Desa Giri Emas terdapat sebuah Goa yang besar yang biasa orang – orang menyebutnya dengan nama GOA RAKSASA. Di dinding Goa tersebut terdapat sebuah Tulisan yang menurut masyarakat Desa Giri Emas bahwa tulisan tersebut tidak ada yang bisa membacanya. Namun demikian berdasarkan penelitian Prof.Dr. Rudolf Goris, tulisan tersebut merupakan Tahun Candra Sengkala yang berbunyi "WULAN BUMI KSETRA", yang berarti tahun 933 Saka atau Jika dijadikan tahun masehi menunjukkan tahun 1071 M.
Dari angka tahun tersebut maka Goa Raksasa yang berada di Desa Giri Emas tersebut dibuat pada kekuasaan Raja SRI AJI ANAK WUNGSU di Bali. Tulisan pada goa tersebut diidentifikasi oleh Goris, yang sekarang disebut Prasasti Sangsit E.
Sri Aji Anak Wungsu adalah salah satu Raja Bali Kuno yang sangat fenomenal, karena beliau menerbitkan prasasti paling banyak. Terciptanya prsasti tersebut karena Sri Aji Marakata dibunuh oleh pasukan SRI SMARA WIJAYA di Alas Burwan Haji yang sekarang disebut PURA CEMARA GESENG dan untuk memastikan kekuasaan Sri Anak Wungsu masih mendapat dukungan dari Rakyat Bali, maka beliau mengadakan konsolidasi yang ditulis dalam banyak prasasti (sebanyak 36 buah).
Sri Aji Anak Wungsu membuat sebuah proyek yang sangat besar dan ambisius di BUMI MANASA, yaitu membuat Terowongan Air untuk mengairi wilayah wilayah kering di Bumi Manasa. Beliau meniru kebijakan Raja Mataram Kuno dengan membangun SUNGAI GOMATI untuk mengairi wilayah wilayah persawahan, untuk Jalan Pintas bagi Pejabat Kerajaan dalam memonitor wilayah kekuasaannya.
Dalam pembuatan Terowongan air di Bumi Manasa tersebut, beberapa pejabat kerajaan menentang kebijakan raja karena menghabiskan banyak biaya tenaga dan nyawa. Penentangan ini tidak disampaikan secara terbuka tetapi secara lisan tertutup dalam Cerita Goa Raksasa yang berpenghuni raksasa besar yang suka memakan manusia.
Menurut Prasasti Sangsit AI=Belantih AI, bahwa telah terjadi perpindahan pusat kekuasaan dari Bumi Manasa (Kecubung Kesian Bebetin) ke wilayah Sukawana yang disebut SUKAPURA.
Hal ini disebabkan Keraton Kecubung Kasian di Bumi Manasa selalu diserang secara sporadis oleh Raja Smara Wijaya (Raja Kediri) untuk menguasai Bumi Bali.
Sesungguhnya banyak terowongan terowongan air yang dibangun pada saat kekuasaan Sri Aji Anak Wungsu yang masih dapat kita lihat di Desa Giri Emas dan sekitarnya seperti terowongan air Calung di Desa Giri Emas, terowongan Air dari banjar sema ke banjar celuk Desa Sangsit, terowongan air Subak Soralepang, terowongan dari banjar Sema ke Banjar Peken dan bahkan ada terowongan yang baru ditemukan di Pura Lebah Desa Suwug yang heboh di media sosial elektronik.
Terowongan terowongan air yang berada di Desa Giri Emas merupakan salah satu aset yang dapat dikembangkan menjadi Objek Wisata Goa (Cave Tourism Object)
Daftar Pustaka :
Buku Pustaka Bali yang disusun oleh Ir. Ketut Darmaya, S.H
Komentar atas SEJARAH GOA RAKSASA DI DESA GIRI EMAS, BULELENG, BALI
Formulir Penulisan Komentar
Layanan Mandiri
Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.
Masukkan NIK dan PIN!
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah Pengunjung |