giriemas-buleleng.desa.id – Pada Anggara Kasih Medangsia, Selasa (13/8/2019) adalah puncak piodalan di  pura segara Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan,Kabupaten Buleleng. Puncak Karya piodalan dipuput langsung oleh Jro Mangku pengempon pura Segara, Berbagai persiapan sarana upacara terus dilakukan oleh karma adat Sangsit Dangin Yeh untuk suksesnya acara piodalan di pura segara Desa Giri Emas ini.

Dari informasi yang dihimpun dari pihak panitia kegiatan, Undangan adat yang akan menyaksikan upacara piodalan ini adalah Prajuru Adat dan Krama Desa Jagaraga, Desa Menyali, Desa Sawan, Desa Bebetin, Desa Lemukin dan Prajuru Adat dan Krama Desa Tangkid.

Kegiatan pertama puncak piodalan ini dilaksanakan pukul 08.00 Wita, Bendesa Adat Jro Mangku Wayan Gunawan memberikan sambutan kepada semua undangan adat dan sebagai tanda dimulainya acara piodalan tersebut.

Acara Piodalan ini berjalan sangat meriah yang diawalai dengan tarian Rejang anak–anak, Rejang Renteng dari Ibu-ibu PKK, Bondres yang sangat menghibur karma adat Sangsit Dangin Yeh dan beberapa tarian lainnya.

Acara yang sangat menarik dari prosesi upacara piodalan ini adalah upacara “Pekelem” ke tengah laut tepatnya di area Kaang Jambul, 10 Jukung dari Warga masyarakat, kelompok Nelayan yang sudah bersiap-siap mengantarakan Prajuru Desa adat untuk melakukan prosesi upacara pekelem tersebut. Tujuan dari upacara Pakelem yang dilaksanakan ini adalah untuk memohon dan menjaga keharmonisan alam semesta. Pekelem sendiri berarti menenggelamkan sesajen di dalam air, baik itu air laut maupun air danau. Umat Hindu percaya bahwa air merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting. Oleh karena itu, Laut  yang merupakan sumber penopang kehidupan manusia di Desa Giri Emas dianggap sebagai tempat yang sakral untuk melaksanakan Upacara Mulang Pekelem ini.

 Setelah dilaksanakannya rangkaian acara pakelem ini dilanjutkan dengan acara sembahyang bersama. (PS)